Sejarah Desa
By. Pemdes Wonorejo 11 Mei 2018 21:32:33 WIB
Sejarah Desa Wonorejo
Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur
Desa Wonorejo merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah selatan Kabupaten Trenggalek, sekitar 13 kilometer dari pusat kota. Secara administratif, Wonorejo berada di bawah wilayah Kecamatan Gandusari dan terletak di antara dua gunung yang menghampar indah: Gunung Mbelik di sebelah timur dan Gunung Poncowati di sebelah barat.
Asal Usul Nama Wonorejo
Menurut cerita turun-temurun dari para leluhur desa, nama Wonorejo berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "Wono" yang berarti hutan dan "Rejo" yang berarti ramai. Dahulu, wilayah ini adalah hutan belantara yang sunyi. Suatu ketika, datanglah seorang tokoh bernama Ki Prawiro Kusumo, yang membuka hutan tersebut untuk dijadikan permukiman. Beliaulah yang dianggap sebagai cikal bakal pendiri Desa Wonorejo.
Ki Prawiro Kusumo diyakini berasal dari keturunan keraton Solo dan kini dimakamkan di Desa Widoro (Dusun Dansari). Keberadaan beliau tercatat dalam silsilah keluarga yang tersimpan di kompleks pemakaman Kanjeng Jimat (Desa Ngulan Kulon).
Seiring waktu, wilayah yang dibuka semakin ramai karena banyak warga lain yang ikut membuka lahan. Dari pembukaan kebun inilah muncul nama beberapa dusun di Wonorejo:
-
Dusun Kebon: berasal dari kata “kebon” karena banyak lahan kebun yang dibuka oleh warga.
-
Dusun Duren: berasal dari kata “leren” (istirahat), tempat warga beristirahat setelah bekerja membuka lahan.
-
Dusun Sampang: berasal dari "asam pang", karena banyak dahan pohon asam yang berserakan usai ditebang.
-
Dusun Setri: berasal dari kata “istri” atau “setri”, karena banyak perempuan yang membantu pekerjaan membuka hutan sambil menyiapkan makanan bagi para pria.
Salah satu peninggalan yang masih dikenal adalah Watu Lorek, sebuah batu besar yang konon dulunya berada bersama peralatan seperti lesung dan alu, namun kini tinggal tersisa batu tersebut.
Masa Pemerintahan di Desa Wonorejo
1. Masa Kidemang
Pada masa ini, pemerintahan desa dijalankan dari Dusun Kebon. Informasi mengenai masa ini cukup terbatas, namun diperkirakan sebagai periode awal kepemimpinan desa secara adat.
2. Masa Lurah Tambir
Masa ini ditandai dengan berbagai peristiwa penting, termasuk tragedi yang berkaitan dengan Poncowati dan G30S/PKI, di mana Lurah Tambir turut disebut-sebut dalam dinamika sosial politik masa itu. Di era ini pula, tradisi selan atau sedekah bumi sering dilaksanakan di punden Gedong, yang kini menjadi area pemakaman umum.
3. Masa Lurah Tarmihim
Lurah Tarmihim dikenal sebagai sosok pemimpin yang arif dan bijaksana. Beliau memimpin dengan baik dan menjadi tokoh yang sangat dihormati. Di masa kepemimpinannya, pembangunan Balai Desa Wonorejo dilaksanakan secara gotong royong. Beliau juga dikenang sebagai lurah yang dekat dengan rakyat hingga akhir hayatnya.
4. Masa Lurah Dawud
Merupakan putra dari Lurah Tarmihim. Terpilih sebagai lurah setelah ayahnya mengundurkan diri karena faktor usia. Dengan renovasi dan pemugaran kembali Pendopo Balai Desa sebagai salah satu capaian penting.
Masa ini juga diwarnai oleh dua tragedi, yaitu tragedi Carik Mahmud dan tragedi Modin Daroji.
5. Masa Lurah Sudarto
Sebelum menjadi lurah, Sudarto dikenal sebagai jogo boyo (keamanan desa). Ia terpilih setelah mengalahkan tiga kandidat lainnya. Di masa kepemimpinannya, banyak pembangunan fisik dilaksanakan, seperti pengaspalan jalan desa dan pembangunan saluran irigasi. Salah satu jasa besar Lurah Sudarto adalah pengadaan mobil desa untuk pelayanan masyarakat: Suzuki APV Tahun 2013 sebagai ambulans desa untuk kebutuhan warga yang sakit atau darurat dan Kijang Tahun 2001 yang dihibahkan menjadi mobil jenazah (layon desa) untuk kebutuhan pemakaman warga.
Beliau wafat pada Maret 2018 dan hingga kini dikenang sebagai lurah yang banyak berjasa dalam membangun infrastruktur dan pelayanan publik desa.
Penutup
Sejarah Desa Wonorejo adalah cermin perjalanan panjang dari sebuah kawasan hutan yang disulap menjadi permukiman yang ramai dan penuh kehidupan. Kisah-kisah leluhur hingga perjuangan para lurah terdahulu menjadi pijakan kuat bagi masyarakat Wonorejo untuk terus membangun desa yang mandiri, berdaya, dan lestari.
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |